Bacaan: Kejadian 9:1-17.
Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Inilah tanda perjanjian yang kuadakan antara Aku dan segala makhluk yang ada di bumi.” (Kejadian 9:17).
Renungan:
Setelah air bah surut, Allah memberkati Nuh dan keluarganya dengan pesan yang sama seperti Adam: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.” Ini menunjukkan bahwa meskipun dunia baru saja mengalami kehancuran, Allah tetap memulai kembali dengan kasih dan tujuan. Ia bukan Allah yang berhenti pada hukuman, tetapi Allah yang memberikan kesempatan baru. Dalam kehidupan kita, sering kali kita merasa seperti memulai dari nol setelah masa sulit, tetapi firman ini mengingatkan bahwa setiap awal yang baru datang bersama berkat dan penyertaan Tuhan.
Allah kemudian menetapkan aturan tentang kehidupan—khususnya mengenai darah sebagai lambang nyawa. Ini menegaskan bahwa hidup manusia sangat berharga di mata Tuhan. Ia menuntut agar manusia menghormati kehidupan dan tidak menumpahkan darah sesamanya. Pesan ini sangat relevan bagi kita: Tuhan memanggil umat-Nya untuk menjaga kesucian hidup, menghormati sesama, dan hidup dalam tanggung jawab moral. Di tengah dunia yang sering meremehkan nilai hidup, umat Tuhan dipanggil menjadi teladan dalam menghargai setiap pribadi sebagai ciptaan Allah.
Allah meneguhkan perjanjian kekal dengan seluruh makhluk melalui Tanda Busur di awan (Pelangi). Setiap kali pelangi muncul, itu bukan sekadar fenomena alam, tetapi pengingat visual akan janji Allah: Ia tidak akan memusnahkan bumi dengan air bah lagi. Pelangi menjadi simbol kesetiaan dan kasih Allah yang bertahan sepanjang zaman. Ketika kita melihat pelangi dalam kehidupan—baik dalam bentuk pertolongan, pengharapan, atau pemulihan—ingatlah bahwa Allah adalah Tuhan yang setia pada janji-Nya. Dia menopang, memelihara, dan menyertai kita, apa pun keadaan yang kita hadapi.
Doa:
“Tuhan, terima kasih untuk pelangi janji-Mu. Terima kasih karena Engkau selalu memberi awal baru, Engkau menjaga hidup kami, dan Engkau setia pada setiap janji-Mu. Tolong kami untuk tetap percaya walaupun badai datang. Berkati keluarga dan JemaatMu terkhusus di GKJ Bejiharjo, sehingga kami saling menguatkan di dalam kasih-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin.” (Ririn Damayanti – Karanganom).






