Dalamnya Hati Siapa Tahu?

Bacaan: Yeremia 9:1-16.

“Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, sebab setiap saudara adalah penipu ulung, dan setiap teman berjalan kian ke mari sebagai pemfitnah”. (Yeremia 9::4).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Ada peribahasa: “dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu”, yang berarti bahwa kedalaman lautan dapat diukur dengan alat, tetapi isi hati atau pikiran seseorang tidak akan pernah bisa diketahui secara pasti oleh orang lain.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, bacaan kita pagi ini (Yeremia 9:1-16) menceriterakan keprihatinan Yeremia atas apa yang terjadi di Yehuda dan Yerusalem saat itu. Kehidupan mereka sudah rusak dan tidak lagi mengenal Tuhan. Mereka melakukan perbuatan yang tidak senonoh, mereka saling berdusta, mereka gemar melakukan kejahatan, semua tidak dapat dipercaya. Jangankan kepada orang lain, kepada saudara dan anggota keluarga pun mereka tidak jujur. Itulah sebabnya Yeremia mengingatkan kepada seluruh warga: “Baiklah setiap orang berjaga-jaga terhadap temannya, dan janganlah percaya kepada saudara mana pun, … “. (Yeremia 9::4a) Ini menjelaskan bahwa ucapan seseorang tidak selalu dapat dipercaya karena kita tidak dapat mengetahui maksud yang sesungguhnya.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, seperti makna peribahasa di atas, bahwa ternyata kita tidak dapat mengetahui isi hati atau pikiran orang lain. Apakah yang diucapkan itu benar sesuai dengan nuraninya atau berbohong? Maka kita juga diingatkan untuk selalu waspada, bahkan boleh curiga (tetapi jangan segera menuduh), jangan-jangan ada maksud lain dan tidak sesuai ucapannya. Selalu curiga memang tidak baik dan tidak membuat kita nyaman, tetapi terlalu percaya terkadang kita tertipu. Waspada adalah tindakan yang baik dan aman.

Saudaraku yang dikasihi Tuhan, saat ini banyak orang tertipu dengan bujuk rayu yang manis, dengan iming-iming yang menarik, dan dengan teknologi yang canggih. Orang baru menyadari dan menyesal karena ternyata ia tertipu. Tindakan kita adalah tidak mudah percaya, tetapi harus jeli dan berhati-hati. “Dalamnya hati siapa tahu?” Makna ini menekankan bahwa kita tidak dapat menilai seseorang hanya dari penampilan luar karena pikiran dan perasaan seseorang sangat sulit ditebak. Kiasan lain mengatakan: don’t judge a book by its cover.

Doa:

Tuhan Allah yang di surga, Yeremia sangat prihatin atas perilaku bangsa Israel saat itu, terkadang kami juga sangat prihatin atas beberapa kejahatan yang terjadi saat ini. Banyak orang tertipu dengan bujuk rayu. Berikanlah kami kewaspadaan sehingga kami terhindar dari niat jahat orang lain. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. (EGS – Tim Adminweb).

 

 

Pos terkait