Bacaan: Titus 2:11-14.
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata.” (Titus 2: 11).
Renungan:
Shalom Saudaraku yang dikasihi Tuhan Yesus Kristus.
Ingat menjelang perayaan Natal tepat sewindu yang lalu, kita giat berlatih peran untuk pentas kethoprak, masing-masing ada yang berperan sebagai tokoh protagonis (peran yang baik dan benar), kemudian yang berperan sebagai antagonis (peran jahat, yang menentang watak dari protagonis) dan yang lainnya. Namun semua dilakukan hanya sebatas sandiwara dengan tujuan membuat cerita kethoprak tersebut menjadi “hidup” dan menarik.
Mirip dalam sandiwara kethoprak tadi, dalam kehidupan sehari-hari, sering kita jumpai ada orang menjalani kehidupannya dengan bersandiwara, ada yang berperan baik, ada pula seolah difabel. Itu semua untuk mencari keuntungan diri.
Sekarang, mari kita ingat firman Tuhan yang kita baca pagi ini, Rasul Paulus melalui surat Titus 2:11-14 mengingatkan akan kasih karunia Allah yang telah nyata. Allah telah berkarya menyelamatkan manusia. Dan kini, Ia mendidik kita agar meninggalkan kefasikan, yaitu segala keinginan duniawi yang jahat, seperti: hawa nafsu, ketamakan, kemunafikan, dan apa pun yang membuat manusia jauh dari Allah.
Selagi masih di dunia, kita mesti bangun kehidupan yang bijaksana, adil, dan beribadah sambil terus menantikan hari kedatangan Kristus kembali. Kasih karunia itu mewajibkan dan mendatangkan kebaikan. Kasih karunia menyadarkan orang tentang hal yang baik, seperti hidup bijaksana, adil dan beribadah.
Pada suasana menjelang Natal saat ini, pesan melalui Titus kepada seluruh umat percaya agar mengingat bahwa semua manusia telah mendapat kasih karunia Allah untuk diselamatkan, termasuk keluarga kita. Oleh karena itu, kita dinasihati bukan untuk hidup semena-mena, tetapi untuk menjadi milik Tuhan yang kudus, hidup tulus dan setia, bukan hanya bersandiwara menjadi orang baik, atau berpura-pura difabel agar orang mengasihani. Kasih karunia Allah telah dinyatakan dan melalui Tuhan Yesus telah menyerahkan diri-Nya untuk umat dan menyelamatkan keluarga kita. Karena itu, hendaklah keluarga kita hidup sesuai dengan ajaran-Nya, juga saling menasihati sesama agar kemuliaan Allah nyata dalam hidup keluarga kita.
“Selamat Menyongsong Natal 2025 – Tuhan Yesus memberkati”
Doa:
Allah Bapa Sorgawi, terimakasih atas kasih karunia-Mu, yang telah menyelamatkan manusia dengan nyata termasuk keluarga kami, maka bimbing dan mampukan kami seturut kehendak-Mu. (Markus Winoto – Karanganom).
