Bacaan: 2 Korintus 1:12-19
Inilah yang kami megahkan , yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah. (2 Korintus 1:12).
Renungan:
Saudara terkasih, hidup penuh ketulusan dan kemurnian hati tentu menjadi keinginan setiap orang. Tidak ada orang yang berharap hidupnya akan dipenuhi dengan keterpaksaan, kecurangan, ingkar dan penuh pamrih. Semua tentu berharap untuk hidup dalam kebaikan dengan sesama dan setiap orang.
Melalui ayat ini, Rasul Paulus mengajarkan betapa pentingnya hati kita dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian. Ketulusan dan kemurnian yang diharapkan tentu bukan berdasarkan hikmat duniawi, melainkan oleh kasih karunia Allah. Artinya, apa yang kita lakukan atau perkatakan, tidak didasarkan keinginan untuk memenuhi keinginan kita dan kepuasan orang lain atau untuk tujuan/modus tertentu yang tidak sesuai dengan kasih karunia Tuhan.
Ketulusan dan kemurnian menurut kasih karunia Tuhan adalah ketulusan dan kemurnian hati yang terbentuk karena hubungan kita yang akrab dan dekat dengan Tuhan. Semakin dekat dengan Tuhan tentu akan membuat kita semakin mengenal Tuhan dan mengetahui apa yang Tuhan kehendaki dari hidup kita. Dalam hubungan dengan sesama harus kita lakukan sebagaimana untuk Tuhan sebagai wujud sikap mencintai dan mengasihi Tuhan. Sehingga ketulusan dan kemurnian hati kita tanpa keraguan, tidak pura-pura, bebas dari ketidakjujuran, tidak munafik dan sungut-sungut dan tidak mengharapkan balas jasa.
Untuk itu, marilah kita berkomitmen untuk mendasarkan segala sesuatu yang kita lakukan dengan ketulusan dan kemurnian hati sesuai kasih karunia Tuhan. Dalam segala yang kita lakukan di hidup ini, mari senantiasa dengan hati yang tulus dan murni. Ijinkan Tuhan menguasai ketulusan dan kemurnian hati kita.
Tuhan memberkati kita semuanya. Amin. (Eli Martono – Gunungsari).