Bacaan: Yudas 1:17-25.
Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. (Yudas 1:20).
Renungan:
Ada pepatah Jawa: “Ngeli ning ora keli“, artinya “mengalir tapi tidak hanyut“. Sebuah anjuran agar orang mampu beradaptasi terhadap perubahan jaman atau arus kehidupan, namun tetap mempertahankan jati diri, nilai-nilai, dan prinsip dasar agar tidak kehilangan arah atau tenggelam dalam perubahan tersebut. Sebuah ajaran kebijaksanaan untuk bersikap luwes terhadap jaman tanpa kehilangan identitas diri, seperti halnya sungai yang mengalir mengikuti alurnya, tapi tidak menjadi air yang terbuang sia-sia.
Perubahan jaman berlangsung secara pesat. Para bijak berpendapat, agar tidak musnah tergilas oleh perubahan dan perkembangan jaman, maka kemampuan dan kelenturan untuk beradaptasi menjadi kunci pokoknya. Ya, jaman memang akan terus berganti, perubahan terus berlangsung, namun ada hal yang tetap abadi, yaitu kesadaran manusia dan pengakuannya sebagai ciptaan Allah dan nilai-nilai etis kemanusiaan.
Saudaraku terkasih, Yudas, yang menyebut diri hamba Yesus Kristus dan saudara Yakobus sejak 2000-an tahun lalu telah menuliskan pesan agar umat milikNya senantiasa waspada tampilnya pengejek-pengejek yang hidup menurut hawa nafsu dan kefasikan yang akan memecah belah dan menyandera umat menyimpang dari kehendak Tuhan. Karena itu, yang menjadi landasannya adalah senantiasa membangun diri di atas dasar iman kita, dan senantiasa berdoa memohon pemeliharaan Tuhan dalam menjalani hidup.
Membangun diri dan menjaga iman bukan bersifat pasif, beriman dan menjaga iman bukan saja sikap pasrah bongkokan tanpa disertai daya dan usaha. Yudas meminta umat Tuhan untuk beriman kepada Tuhan disertai dengan tindakan nyata, yaitu: menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, menyelamatkan orang lain yang tersesat jalan hidupnya, dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. Di sinilah tindakan proaktif membangun iman yang sebangun dengan ungkapan “ngeli ning ora keli” tersebut.
Doa:
Tuhan Bapa Sorgawi, terima kasih atas firman-Mu pagi ini. Ajarilah dan mampukanlah kami ya Tuhan untuk senantiasa teguh membangun iman kami, agar kami tidak tersandung godaan yang menyesatkan, dan bertindak aktif mengasihi sesama di tengah dunia yang selalu berubah ini. Amin. (Tim Adminweb/JJW – Kulwo).




