Bacaan: Lukas 20:1-8.
“Mereka mempertimbangkannya di antara mereka, dan berkata: “Jikalau kita katakan: Dari sorga, Ia akan berkata: Mengapakah kamu tidak percaya kepadanya?” (Lukas 20:5).
Renungan:
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar orang banyak di bait Allah, dan memberitakan injil, datanglah imam-imam kepala dan ahli taurat bersama tua-tua dan berkata kepadaNya “Katakanlah kepada kami dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepadamu”.
Dalam bagian ini para pemimpin agama pada zaman Yesus mempertanyakan OTORITAS YESUS. Mereka ingin tahu dari mana kuasa itu berasal, tetapi sesungguhnya hati mereka tidak sungguh-sungguh mencari kebenaran. Mereka lebih ingin menjatuhkan dan menguji Yesus.
Yesus tidak langsung menjawab pertanyaan mereka, melainkan balik bertanya tentang baptisan Yohanes, untuk menguji kejujuran hati mereka. Mereka tidak berani menjawab dengan jujur, karena mereka takut kehilangan kedudukan dan dukungan rakyat.
Dari kisah ini kita belajar bahwa:
- Allah menghendaki mencari kebenaran dengan hati yang tulus, bukan dengan motif pribadi.
- Kuasa Yesus berasal dari Allah sendiri dan hanya orang yang rendah hati dan percaya yang dapat mengenal kebenaran itu.
- Kadang Tuhan tidak langsung menjawab pertanyaan kita, karena Ia ingin mengubah hati kita terlebih dahulu sebelum memberi jawaban.
Doa:
Tuhan Yesus yang baik dan penuh kasih.Kami ajari untuk mencari kebenaranMu dengan hati yang tulus, bukan dengan kesombongan atau kepentingan diri sendiri. Mampukan kami kerendahan hati untuk menerima kuasa dan kehendakMu dalam kehidupan kami sehari hari. Jadikan kami yang rendah hati namun berotoritas, karena Engkau yang hidup di dalamku. Amin. (Sri Suwarni – Karanganom).






