Bacaan: Ibrani 13:1-8.
“Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka”. (Ibrani 13:7).
Renungan:
Mencontoh berarti meniru, meneladan, atau menyalin perbuatan atau tindakan orang lain, baik itu berupa kebiasaan, tingkah laku, gaya hidup, maupun pengetahuan.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, renungan pagi ini kita belajar dari surat Rasul Paulus kepada jemaat di Ibrani. Kepada jemaat Ibrani, dan sekarang ini kepada kita, dinasihatkan untuk memelihara kasih persaudaraan, memberi tumpangan dan tidak melupakan orang-orang yang terpenjara karena ketidak-adilan. Selain itu kita juga diperintahkan untuk mengingat para pemimpin yang menyampaikan firman Allah (perbuatan baik yang berkenan kepada Tuhan), memperhatikan dan mencontoh iman mereka (ayat 7). Rasul Paulus yakin bahwa para pemimpin di Ibrani saat itu adalah pemimpin yang takut dan setia kepada Allah.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, jika ajaran Paulus diatas kita sandingkan dengan kondisi dan situasi negara kita saat ini, apa yang bisa kita lakukan? Saat ini sebagian rakyat di beberapa kota di Indonesia sedang berdemo mengingatkan para pemimpin, para wakil rakyat yang dinilai tidak memiliki rasa kasih kepada rakyat, tidak memberi tumpangan (memperhatikan) rakyat dan tidak memberikan contoh yang baik.
Demo yang tadinya berjalan tertib dan baik, berubah menjadi suasanya yang kacau, menakutkan dan menelan korban, baik sarana fisik maupun korban jiwa. Banyak pemimpin yang melakukan korupsi dan bahkan ada yang menari diatas penderitaan rakyat. Perbuatan baik apakah dan bagaimanakah kita mencontohnya?
Tidak semua pemimpin dan wakil rakyat di negeri kita saat ini yang melakukan perbuatan jahat. Kita harus cermat dan memilih perilaku pemimpin dan wakil rakyat yang layak kita jadikan contoh yang baik. Banyak para pemimpin yang layak kita teladani sehingga kita dapat melakukannya seturut dengan perkenan Allah.
Jika ada pemimpin atau wakil rakyat berbuat sesuatu yang melakukan pelanggaran dan tidak berpihak kepada rakyat, maka:
- Mari kita ingatkan mereka dengan teguran yang membangun;
- Mari kita tetap tenang dan tidak mudah terprofokasi untuk melakukan tindakan yang memperkeruh suasana;
- Mari kita bawa kedalam doa atas kondisi dan situasi bangsa kita hari ini yang dalam keadaan tidak baik-baik saja, agar tindakan yang dilakukan oleh negara melalui perangkatnya dapat membuat suasana damai, aman dan kondusif.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, “Ingatlah akan pemimpin-pemimpin kamu, yang telah menyampaikan firman Allah kepadamu. Perhatikanlah akhir hidup mereka dan contohlah iman mereka”. (Ibrani 13:7)
Doa:
Tuhan, Allah kami yang di surga, kami prihatin atas situasi dan kondisi sebagian wilayah/kota di negara kami. Pulihkanlah negara kami, berikanlah negara kami ini kerukunan dan kedamaian. Dalam nama Yesus kami berdoa. Amin. (Egn. Sugeng – Ngringin).