Bacaan: 1 Timotius 4:12
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.
Renunga:
Jaman kini semakin modern semakin canggih, dan semakin beraneka rupa perkara terjadi. Kemajuan, kemanfaatan, kemudahan, kebaikan, kenyamanan, kebebasan, dan aneka hal lainnya sering dirasakan ‘membuat hidup terasa lebih hidup’. Namun, kemajuan jaman di sisi lain menyuburkan perilaku egois, cuek dengan orang lain, materialistis, serta aneka godaan pengajaran dan gaya hidup yang menjauh dari kehendak Tuhan.
Jauh ribuan tahun lalu, Rasul Paulus telah menuliskan nasihat kepada anak muda bernama Timotius. Timotius adalah ‘anak rohani’ Rasul Paulus yang memimpin dan melayani jemaat mula-mula di wilayah Asia Kecil.
Paulus memahami, Timotius sedang menghadapi tantangan berat yang sedang dihadapi jemaat yang dipimpinnya. Tantangan dari pengajaran sesat sampai dengan aneka tawaran gaya hidup yang tidak berkenan di hadapan Allah.
Paulus menasihati Timotius agar tetap setia berpengharapan kepada Allah, bertekun mempelajari Kitab Suci dalam mengajar dan membangun jemaat. Paulus juga menasihati Timotius agar tegar dan percaya diri, meskipun ada yang memandang rendah dirinya karena muda.
Kunci agar Timotius tegar dan menjadi percaya diri sebagai pemimpin dan pelayan adalah dengan meminta Timotius menjadi teladan bagi orang lain. Teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, kesetiaan, dan kesucian.
Orang Jawa bilang ing ngarso sung tuladha atau berada di barisan depan menjadi teladan. Bahasa gaul anak muda sekarang learning by doing, menjadi contoh melalui perbuatan hidup sebagai praktik pembelajaran hidup.
Doa:
Tuhan yang maha kasih, bentuklah aku agar mampu rendah hati dan setia kepadaMu. Jadikan aku agar mampu menjadi teladan bagi sesama dari setiap tutur kata, tingkah laku, kasih, dan kesetiaan. Mampukan agar diriku menjaga kesucian seturut kehendakMu. Amin. (JJW, Kulwo).