Bacaan: Kidung Agung 4:9-5:1; Lukas 5:33-39.
Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: “Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.” (Lukas 5:33).
Renungan:
Seperti yang ditanyakan orang-orang Farisi, kitapun juga sering bertanya: “Mengapa orang Kristen tidak puasa?” Lalu apa jawabnya?
Memang, ketika kita membaca Alkitab, pada kitab-kitab tertentu diceritakan bagaimana mereka berpuasa.
Dikutip dari ringkasan AI, puasa dalam Alkitab adalah tindakan rohani yang dilakukan dengan tidak makan dan/atau tidak minum dalam jangka waktu tertentu. Puasa dilakukan untuk meningkatkan iman, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan memohon pertolongan kepada Tuhan.
Beberapa contoh puasa dalam Alkitab: 1) Puasa Musa, yaitu puasa selama 40 hari dan 40 malam yang dilakukan oleh Musa di Gunung Sinai. (Keluaran 34:28); 2) Puasa Daud, yaitu puasa yang dilakukan oleh Daud untuk memohon kepada Allah atas anaknya. (2 Samuel 12:16); 3) Puasa Yesus, yaitu puasa selama 40 hari dan 40 malam yang dilakukan oleh Yesus di padang gurun. (Matius 4:2).
Musa berpuasa, Daud berpuasa, dan Tuhan Yesus juga berpuasa. Lalu, haruskah atau bolehkah kita berpuasa? Meskipun banyak tokoh dalam Alkitab, termasuk Yesus melakukan puasa, tetapi dalam Alkitab tidak terdapat hal terkait kewajiban untuk berpuasa bagi umat Kristen. Bukan dilarang, tetapi juga bukan suatu keharusan. Mengutip Sinode GKI, puasa Kristen ini bukanlah suatu perintah agama tetapi bentuk kerelaan hati.
Tuhan Yesus memberikan anjuran terkait dasar berpuasa untuk umat-Nya dalam Matius 6: 16-18: “Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Mari kita tingkatkan iman kita, kita dekatkan diri kepada Tuhan, dan memohon pertolongan kepada Tuhan agar kita dimampukan untuk mengatasi segala pergumulan dan permasalahan kita, jika perlu dan mampu, lakukanlah puasa dengan cara yang diajarkan Tuhan Yesus.
Doa:
Tuhan Allah yang di surga, kami memohon pertolongan Tuhan, mampukanlah kami untuk mengatasi segala permasalahan yang kami hadapi, dan dengarkanlah segala pergumulan kami. Dalam nama Yuhan Yesus kami berdoa. Amin. (Egnatius Sugeng – Ngringin).