Bacaan: Matius 10:5-15.
Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (Matius 10:7-8).
Renungan:
Saudaraku terkasih, bacaan Kitab Suci pagi ini menceritakan tentang Yesus mengutus kedua belas rasul. Bahwa para murid Yesus diutus untuk pergi dan memberitakan Kerajaan Sorga sudah dekat. Yesus menjelaskan dengan gamblang, bahwa Kerajaan Sorga bukan sekadar perkara kehidupan kita nanti setelah mengalami kematian. Tetapi tugas pemberitaan Kerajaan Sorga adalah melakukan perbuatan-perbuatan yang mendatangkan kebaikan, kesejahteraan dan kedamaian. Pekabaran Injil adalah tindakan-tindakan nyata untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi, seperti: menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mentahirkan orang yang sakit kusta, dan mengusir setan.
Menyembuhkan orang sakit berarti kita memberikan pertolongan agar seseorang yang sakit itu mendapatkan kesembuhan. Bisa dengan memberikan obat atau ramuan jamu, mengantarkan ke dokter, membezoek atau menunggui ketika opname di rumah sakit atau di rumah, dan sebagainya.
Membangkitkan orang mati adalah metafora bagaimana kita dapat memberikan pertolongan kepada saudara kita yang mengalami kedukaan karena kematian. Kita dapat memberikan pertolongan dengan berempati merasakan senasib dan sepenanggungan terhadap keluarga yang ditinggalkan. Kita dapat menolong dengan membantu melakukan apa-apa yang diperlukan untuk upacara melepas jenazah, dan lain sebagainya. Bahwa apa yang kita lakukan pada dasarnya adalah membangkitkan semangat bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan kehidupan, meskipun telah ditinggalkan oleh orang yang dicintainya.
Mentahirkan orang kusta adalah bagaimana kita mengangkat kembali harkat dan martabat orang yang tersisih dan terstigma karena karena berbagai sebab. Bisa karena menderita sakit penyakit, bisa karena mengalami disabilitas, bisa karena dipandang melakukan perbuatan-perbuatan tidak bermoral atau jahat sehingga sering disebut sebagai sampah masyarakat, dan lain sebagainya. Perintah Yesus sangat jelas, supaya mentahirkan mereka, bukan untuk melenyapkan mereka.
Mengusir setan adalah sebuah metafora untuk melakukan tindakan yang jelas. Tujuan adalah mengusir roh jahat yang menguasai hidup seseorang sehingga orang itu kehilangan jati diri yang sebenarnya, bukan mengusir orangnya. Tentunya, kita dapat mengusir setan yang mengusai hidup seseorang apabila kita memiliki rasa welas asih kepada orang yang hidupnya dikuasai setan itu.
Doa:
Tuhan Allah Bapa Sorgawi, terima kasih hari ini telah Engkau ingatkan bahwa melaksanakan tugas pekabaran Injil adalah melakukan kebaikan-kebaikan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Mampukanlah ya Tuhan, agar kami dapat menjadi orang yang menyembuhkan orang sakit, mentahirkan orang kusta, membangkitkan orang mati, dan mengusir setan. Amin. (Tim Adminweb/Joko Y)
