Tekun Dalam Pengharapan

Bacaan: Roma 8:22-25.

Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. (Roma 8:25).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Saudara terkasih, apa yang membuat seorang murid tekun belajar? Jawabanya adalah harapan akan nilai yang bagus dan tercapainya cita-cita.  Atau apa yang membuat seseorang tekun bekerja? Jawabanya tentu dengan bekerja dengan tekun, akan memperoleh upah atau gaji untuk kecukupan kehidupannya. Lalu, apa yang menjadikan kita semangat menjalani kehidupan? Tentu karena adanya harapan. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan. Kepercayaan inilah yang menjadikan setiap orang untuk berupaya mendapatkannya.

Dalam bacaan surat Roma di atas, Rasul Paulus membicarakan tentang pengharapan akan masa depan. Apa yang dikatakannya, bahwa  sebagai pengikut Kristus, pengharapan kita adalah pengharapan yang kekal, berupa anugrah keselamatan. Pengharapan yang menyelamatkan.. Lalu bagaimana agar kita dapat meraih pengharapan karunia kekal dari Tuhan?. Ayat 25 memberi satu jawaban: TEKUN. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ketekunan adalah berkeras hati dan sungguh-sungguh (bekerja, belajar, berusaha, dsb.). Inilah yang harus kita lakukan sebagai pengikut Kristus, selalu bertekun, tetap teguh dalam menghadapi godaan dan tidak goyah sampai akhir.

Saudara terkasih. Apa yang kita rasakan saat ini? Kita mengalami banyak hal dalam kehidupan: masalah tantangan, kegagalan, keberhasilan dan lain-lain. Apa yang kita alami saat ini, hendaknya tidak melemahkan semangat kita, tidak menggoyahkan keyakinan kita akan kuasa Allah dalam hidup kita. Dalam keadaan apapun, tetaplah berpegang teguh pada Allah. Allah yang telah membawa dan menyertai hidup kita sampai saat ini, Allah juga yang akan menyertai perjalanan hidup kita selanjutnya, sampai pada akhirnya kita menerima anugerah keselamatan yang Tuhan sediakan bagi kita.

Tuhan memberkat kita, Amin,

Doa:

Bapa kami sorgawi, kami bersyukur atas anugerah keselamatan yang Tuhan karuniakan kepada kami. Ajar kami untuk senantiasa menjaga dan memelihara iman kami percaya kami kepada Tuhan agar tetap teguh sampai saat Tuhan mengaruniakan anugerah keselamatan bagi kami, Kami memohon Tuhan senantiasa membimbing dan menyertai kehidupan kami, Amin. (ELM – Gunungsari).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *