Bacaan: Lukas 8:4-10.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah 100 kali lipat. (Lukas 8:8a).
Renungan:
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, tentu tidak asing lagi bagi kita tentang bertani atau bercocok tanam, karena kita berada di lingkungan masyarakat yang sebagian besar bekerja di bidang pertanian. Harapan kita dalam bertani tentunya adalah menghasilkan yang banyak, supaya aneka kebutuhan kita tertopang dengan hasil panenan.
Bacaan kita pagi ini adalah tentang Yesus yang mengajar kepada para murid-Nya dengan perumpamaan tentang seseorang yang menabur benih. Sang penabur benih menaburkannya ke berbagai keadaan tanah. Ada benih yang tertabur namun tidak tepat sasaran. Ada yang jatuh di pinggir jalan, ada yang jatuh di tanah berbatu, ada yang jatuh di tengah-tengah semak duri.
Baru yang keempat, benih yang ditabur tersebut jatuh di tanah yang baik. Apabila tumbuh akan subur dan tentu nanti buahnya banyak, bahkan sampai 100 kali lipat.
Saudaraku yang dikasihi Tuhan, yang dimaksud benih dalam perumpamaan ini adalah firman Tuhan. Tanah adalah hati kita. Penabur adalah siapapun yang diutus Tuhan untuk menyampaikan firman, bisa pendeta, penatua, diaken, atau jemaat awam sekalipun. Sedangkan pengusahanya adalah Tuhan. Tidak mungkin Sang Pengusaha itu berpengharapan hasilnya sedikit. Tentu berharap hasilnya berlimpah.
Dari perumpamaan ini, kita bisa mengerti hal berbuah adalah:
- Berbuah itu suatu keharusan, bukan pilihan.
- Berbuah itu kehendak Yesus dan bukan pilihan.
- Banyak sedikitnya buah itu tergantung subur atau tidaknya tanah.
Begitulah, di dalam kita melakukan kehendak Tuhan kita harus dengan sungguh-sungguh dan pasti agar tercapai kehendak Tuhan itu. Karena itu, kita tidak boleh lengah dan kendor agar tercapai titik akhir yang tepat. Syarat pokoknya adalah kemauan, kesiapan utuh yang rutin dan konsisten.
Selamat menghidupi firman Tuhan, biar terus tumbuh dan menghasilkan buah. Tuhan memberkati.
Doa:
Bapa di surga, mampukan kami untuk menghidupi firman Tuhan yang Engkau berikan supaya tidak sia-sia, tetapi berkenan kepada-Mu dan menjadi saluran berkat bagi banyak orang. Ampunilah kami apabila kadang kami tidak sungguh-sungguh. Dalam nama Tuhan Yesus kami bermohon. Amin. (Elisabeth Suwarti – Grogol).
Get paid for every click—join our affiliate network now! https://shorturl.fm/nyXbU