Bacaan: 1 Korintus 6:1-11.
Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus? (1 Korintus 6:1).
Renungan:
Bacaan perikop 1 Korintus 6:1-11 pagi ini berisi nasihat Rasul Paulus agar orang percaya tidak berselisih. Namun apabila menghadapi perselisihan agar diupayakan untuk tidak membawa masalah hukum ke pengadilan orang yang tidak percaya, tetapi menyelesaikannya di antara sesama. Mengapa hal demikian ini dianjurkan? Karena Rasul Paulus menekankan bahwa orang kudus akan menghakimi dunia dan malaikat, sehingga mereka seharusnya dapat menangani masalah kecil di antara mereka sendiri.
Paulus juga mengingatkan bahwa orang-orang yang tidak adil atau melakukan dosa-dosa tertentu seperti percabulan, pencurian, dan pemabukan tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Saudaraku terkasih. Apa yang dinasihatkan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus tersebut tentunya masih tetap masih relevan sampai saat ini. Bahwa selama kita menjalani hidup dan kehidupan di dalam dunia ini tak lepas dari permasalahan dan perselisihan dengan orang lain yang terkadang tak terhindarkan. Oleh karena itu, ketika kita sedang menghadapi perselisihan di antara sesama, kita dinasihati untuk segera mengupayakan penyelesaian melalui percakapan antar sesama dengan niat baik dan bermartabat, bukan langsung membawa sebagai masalah hukum ke pengadilan umum.
Maksudnya, membawa perselisihan atau sengketa ke pengadilan umum bisa dilaksanakan apabila memang sudah tidak mampu diperoleh penyelesaian masalahan melalui perundingan dengan sesama.
Doa:
Terima kasih Tuhan, pada pagi ini kami telah Engkau ingatkan kami semua untuk menjadi orang yang membawa damai di tengah kehidupan dunia dan sesama kami. Mampukan Tuhan agar kami dapat menjaga amanat itu dengan baik dan penuh tanggung jawab. Amin. (Joko Yanuwidiasta – Kulwo).






