Dibebaskan dan Dikuatkan Allah

Bacaan: Yeremia 46:18-28; Mazmur 24; Wahyu 21:5-27.

“Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan janganlah gentar, hai Israel! Sebab sesungguhnya, Aku menyelamatkan engkau dari tempat jauh dan keturunanmu dari negeri pembuangan mereka.” Yeremia 46:27 (TB) .

Bacaan Lainnya

Renungan:

Yeremia 46:18–28 adalah nubuat Tuhan tentang hukuman bagi Mesir sekaligus penghiburan bagi bangsa Israel. Mesir tampak kuat dan ditakuti bangsa lain, tetapi Tuhan menyatakan bahwa sekalipun bangsa itu besar seperti gunung Tabor dan Gunung Karmel, Ia tetap berdaulat dan mampu merendahkan mereka. Namun di tengah-tengah pesan penghukuman itu, Tuhan menyelipkan kata-kata penuh pengharapan kepada umat-Nya: “Janganlah takut… Aku menyelamatkan engkau.”

Bangsa Israel kala itu hidup dalam ketakutan, karena melihat kekuatan bangsa-bangsa besar. Tetapi Tuhan menegaskan bahwa tidak ada kuasa dunia mana pun yang dapat menghalangi rencana-Nya.Kadang kita cemas melihat masalah: tekanan kerja, hubungan keluarga, ekonomi, atau kesehatan. Masalah itu sering tampak seperti “Mesir”—besar dan mengintimidasi.

Firman ini meneguhkan kita bahwa Tuhan tetap memegang kendali, tidak peduli betapa besar ancaman yang kita hadapi. Ayat 28 berkata bahwa Tuhan memang menghajar Israel, tetapi bukan untuk membinasakan mereka. Hajarannya bersifat pemurnian, bukan penghancuran.

Adakalanya kita mengalami masa sulit bukan karena Tuhan jauh, tetapi karena Ia sedang membentuk karakter kita. Disiplin Tuhan selalu punya tujuan—membawa kita kembali dalam jalur yang benar. Ucapan “Aku menyelamatkan engkau” adalah janji kuat bahwa masa depan umat Tuhan tidak ditentukan oleh penderitaan saat ini. Kita bisa mengalami pemulihan dalam hal keuangan, hubungan, batin, bahkan rohani. Tuhan tidak hanya menyertai, tetapi juga memulihkan dan membangkitkan kembali apa yang runtuh.

Doa:

“Tuhan, terima kasih atas janji pemeliharaan-Mu. Ajari kami tidak takut menghadapi situasi apa pun, sebab Engkau yang memegang hidup kami. Pulihkanlah apa yang rusak dan kuatkan iman kami setiap hari. Amin.” (Libowa Estebar – Gunungsari).

 

 

Pos terkait