Bacaan: Kejadian 24:1-21.
Dan orang itu mengamati-amatinya dengan berdiam diri untuk mengetahui apakah Tuhan membuat perjalanannya berhasil atau tidak. (Kejadian 24:21).
Renungan:
Sekelompok paduan suara diterbangkan dari Ambon untuk menyanyi dalam suatu kebaktian di Jakarta. Sebelumnya, sang gembala sidang dari gereja tersebut terpesona melihat performa dan sikap yang luar biasa dari para anggota paduan suara tersebut saat berkunjung ke Ambon.
“Dengan sikap dan kualitas yang mereka miliki, saya tak heran jika suatu saat mereka akan bernyanyi di hadapan beragam bangsa,” ucap sang gembala sidang bermaksud mengapresiasi.
Kecuali dalam kondisi sedang menjalani penilaian atau ujian belajar atau ujian kerja, kita tak pernah tahu kapan kehidupan kita diamati-amati atau dinilai oleh orang lain. Inilah yang terjadi pada Ribka ketika hari itu ia berniat membantu seorang hamba yang terlihat kerepotan dengan kawanan untanya.
Dalam hati Ribka hanya ada niat untuk menolong, tetapi rupanya orang yang ditolongnya sedang dalam misi mencarikan istri bagi anak tuannya. Sementara Ribka melayani, hamba Abraham ini mengamat-amati sebelum kelak menyimpulkan bahwa Ribkalah wanita yang Tuhan tentukan untuk menjadi istri Iskak. Hari itu Ribka menerima berkat yang luar biasa dan mungkin tak pernah disangka-sangka olehnya.
Jadi, bagaimana dengan sikap dan kesungguhan kita dalam bekerja, melayani, atau ketika ada kesempatan untuk menolong orang lain? Sudahkah kita melakukan dengan sunguh-sungguh dan tulus hati?
Lihatlah berkah yang Allah sediakan bagi Ribka, sebagai upah atas kebaikan hatinya. Allah pun dapat menyatakan berkat dan mempromosikan hidup kita lewat orang lain yang sedang mengamat-amati kita, tanpa pernah kita sadari.
Doa:
Terima kasih Tuhan atas firman-Mu yang mengingatkan setiap kami untuk membiasakan melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh, karena sikap itu akan mempromosikan setiap kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin. (Siswadi – Grogol)