Menjadi yang Pertama atau yang Terutama?

Bacaan: Markus 9:30-37

“Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.” (Markus 9:35).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Syallom! Saudara yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus, bacaan Injil hari ini mengajarkan kepada kita apa itu kepemimpinan dalam Kristus.

Kata pemimpin, bagi dunia sering diartikan dengan kekuasaan, dihormati, disanjung, dilayani. Lalu, bagaimanakah kita sebagai anak-anak Allah menanggapi hal tersebut? Apakah berarti menjadi pemimpin yang dihormati, dipuji-puji, disanjung adalah sebuah kesalahan?

Tentu tidak salah dan boleh boleh saja. Asalkan seseorang dihormati, dipuji, dan disanjung karena ia mau melayani bukan dilayani.

Contoh dalam kehidupan sehari hari: sebagai seorang kepala keluarga berarti harus melayani seluruh anggota keluarganya. Ia bertanggung jawab atas keluarga, memberikan yang terbaik bagi keluarga.

Seorang kepala keluarga dihormati, dipuji  dan disanjung oleh anggota keluarga bukan karena semata-mata karena ia menjadi pemimpin dalam keluarga, akan tetapi karena dia  mau melayani seluruh anggota keluarga, sehingga seluruh anggota keluarga dapat merasakan kasih pelayanan yang diberikan setiap saat.

Maka dari itu, menjadi pelayan atau  melayani dapat dilakukan oleh seluruh orang yang ada dalam keluarga, baik itu seorang suami, istri maupun anak.

Dengan demikian, arti pemimpin dalam Kekristenan itu mewujud nyata dalam sikap, tutur kata dan perbuatan, baik dalam lingkup kehidupan keluarga, mayarakat, pemerintahan, bahkan kehidupan bergereja.

Dalam Injil Markus 9:35, Tuhan Yesus bersabda: “Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya.”

Maka, menjadi seorang pemimpin itu bukanlah menjadi yang paling PERTAMA, akan tetapi  yang TERUTAMA menjadi pemimpin adalah mau menjadi pelayan atau melayani orang lain atau anggotanya, sehingga orang lain dapat merasakan kasih nyata pelayan yang diberikan.

Menjadi pemimpun dalam keluarga berarti setiap orang yang ada dalam keluarga tersebut bisa menjadi yang utama sesuai dengan perannya masing masing, baik sebagai suami, istri, maupun anak semua akan menjadi yang bagian bagian  utama dalam keluarga itu

Tuhan Yesus Memberkati Kita. Amin. (PFR, Karanganom).

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar

  1. Menjadi pemimpin yang dihormati, dipuji, dan disanjung tidak salah…
    Tapi jangan pernah menjadi pemimpin yang “BERHARAP” mendapat penghormatan, pujian atau sanjungan.