Perkara Kecil dan Perkara Besar

Bacaan: Lukas 16:1-13.

“Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” (Lukas 16:10).

Bacaan Lainnya

Renungan:

Perkara-perkara kecil dan sepele terkadang sering luput dari pandangan umum. Bahkan terkadang ada yang berpendapat demikian: “Sudahlah, nggak usah diperhatikan perkara kecil sepele seperti ini. Justru masih ada banyak hal-hal besar yang butuh diurus dan diselesaikan.” Ada yang menilai pendapat tersebut merupakan pernyataan yang bijak dan berguna. Namun, benarkah demikian?

Bacaan Kitab Suci pagi ini justru menegaskan sebaliknya. Yesus meminta kita untuk setia dalam perkara-perkara kecil, bahkan untuk hal-hal yang dipandang sepele atau diremehkan sekalipun. Mengapa demikian? Setia dan bertekun melakukan hal-hal kecil dan sepele sesungguhnya menjadi petanda atau gambaran bagaimana seseorang ketika melakukan hal-hal yang besar. Tindakan atau perbuatan kecil dan sepele yang biasa dilakukan seseorang sesungguhnya menjadi bawaan perilaku sehari-hari. Ada yang menamakan perilaku bawaan ini sebagai watak atau karakter asli seseorang.

Yesus menegaskan, bahwa kesetiaan adalah prinsip pokok dalam melakukan sesuatu hal atau pekerjaan yang dipercayakan kepada seseorang. Pernyataan Yesus tentang pentingnya kesetiaan ini tidak terbatas pada hal harta benda dalam konteks perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Tetapi, kesetiaan sesungguhnya berlaku untuk segala hal dalam kehidupan.

Oleh karena itu, Yesus meminta kita untuk meneliti diri: ketika kita menyatakan diri setia dalam perkara-perkara besar atau penting, apakah kita sudah setia dalam perkara-perkara kecil atau perkara sepele sekalipun?

Doa:

Bapa Surgawi, terima kasih firman-Mu pagi ini mengingatkan kami agar kesetiaan menjadi prinsip dasar dalam menjalani kehidupan dan melaksanakan hal yang dipercayakan kepada setiap diri kami. Mohon rahmat-Mu ya Tuhan, agar kami mampu untuk setia dalam perkara kecil sekalipun, karena melaluinya kami ditempa untuk dimampukan untuk setia dalam perkara-perkara besar. Amin. (Tim Adminweb/Joko Yanuwidiasta).

 

Pos terkait