Bacaan: 1 Samuel 2 :1-8, Mazmur 146 : 5-10, Lukas 3 : 1-18.
“Jadi hasilkanlah buah-buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah berpikir dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” (Lukas 3 : 8).
Renungan:
Syalom Bpk/Ibu/Sdr yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus!
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), tobat artinya menyesal dan berniat memperbaiki perbuatan salah/jahat, kembali ke jalan yang benar, atau merasa jera/tidak sanggup lagi.
Dalam iman Kristen, pertobatan bukan hanya perasaan menyesal, tetapi sebuah perubahan total dalam hati, pikiran, dan tindakan menuju kehidupan yang lebih bertanggung jawab yang berpusat pada keteladanan Tuhan Yesus Sang Juru Selamat dunia. Bertobat adalah proses transformasi diri yang mendalam, dari hati hingga tindakan, untuk kembali ke jalan kebenaran dan kasih karunia.
Bpk/Ibu/Sdr yang terkasih dalam Tuhan Yesus Kristus!
Melalui bacaan firman hari ini, Yohanes menyerukan baptisan pertobatan untuk pengampunan dosa. Ia meminta orang banyak untuk menghasilkan buah yang sesuai dengan pertobatan. “Barangsiapa mempunyai dua helai baju, hendaklah ia membaginya dengan yang tidak punya, dan barangsiapa mempunyai makanan, hendaklah ia berbuat juga demikian.” (Lukas 3 : 11). Ia memberikan nasihat spesifik kepada orang banyak, pemungut cukai (jangan memungut lebih dari yang ditentukan), dan prajurit (jangan memeras dan jangan memfitnah, puaslah dengan upahmu).
Pertobatan Sejati bukan hanya pengakuan verbal, tetapi perubahan hidup yang nyata. Yesus adalah Mesias yang datang untuk menghakimi dan memurnikan dengan baptisan Roh Khudus. Kita dipanggil untuk meratakan jalan bagi Yesus dalam hidup kita, jangan justru jadi batu sandungan. Yohanes mengakui bahwa ia tidak layak membuka tali kasut Yesus, ini mengingatkan perlunya kerendahan hati di hadapan Kristus.
Dan akhirnya kita bisa merasakan dan menaikkan pujian seperti Nyanyian Hana dengan pengakuan bahwa Tuhan meninggikan yang rendah hati dan merendahkan yang sombong, membalikkan keadaan, serta menunjukkan kekuasaan-Nya yang Maha Kuasa untuk mematikan, menghidupkan, membuat miskin, dan membuat kaya, menegaskan bahwa hanya Dia yang layak disembah, bukan kekuatan manusia.
Seperti pengakuan pemazmur bahwa Allah adalah sumber harapan dan kita harus memuji-Nya. Mazmur 146 menasihati kita untuk tidak menaruh kepercayaan dan pengharapan hanya kepada manusia karena hanyalah Tuhan Allah yang sanggup menolong kita.
Doa:
Tuhan, Bimbing kami agar mampu mewujudkan pertobatan melalui perbuatan nyata, Bimbing kami untuk dapat mengasihi lebih sungguh, dengan kerendahan hati Kami serahkan hidup kami di depan mizbahMu Jadilah kehendakMu jangan kehendak kami. Amin.
Selamat mendengarkan dan menghayati! Maaf, airmata meleleh dan suaraku pun terputus. (Hargo Warsono – Ngringin).






